Minggu, 30 Januari 2011

TESTIS DAN OVARIUM


TESTIS DAN OVARIUM
Testis adalah kelenjar kelamin jantan pada hewan dan manusia. Manusia (pria) mempunyai dua testis yang dibungkus dengan skrotum. Skrotum adalah kantung (terdiri dari kulit dan otot) yang membungkus testis atau buah zakar. Skrotum terletak di antara penis dan anus serta di depan perineum. Pada wanita, bagian ini serupa dengan labia mayora.
Pada skrotum manusia dan beberapa mamalia bisa terdapat rambut pubis. Rambut pubis mulai tumbuh sejak masa pubertas.
Fungsi
Tugas dari skrotum adalah menjaga suhu dari testis agar tetap optimal yakni di bawah suhu tubuh. Pada manusia, suhu testis sekitar 34 °C. Pengaturan suhu dilakukan dengan mengeratkan atau melonggarkan skrotum, sehingga testis dapat bergerak mendekat atau menjauhi tubuh. Testis akan diangkat mendekati tubuh pada suhu dingin dan bergerak menjauh pada suhu panas.
Kesehatan
Beberapa masalah kesehatan pada skrotum yang patut diperhatikan:
·         pertumbuhan sebuah massa dalam skrotum
·         hernia inguinalis (turunnya usus ke skrotum)
·         infeksi

         Pada mamalia, testis terletak di luar tubuh, dihubungkan dengan tubulus spermatikus dan terletak di dalam skrotum. Ini sesuai dengan fakta bahwa proses spermatogenesis pada mamalia akan lebih efisien dengan suhu lebih rendah dari suhu tubuh (< 37 °C).
           Pada tubulus spermatikus terdapat otot kremaster yang apabila berkontraksi akan mengangkat testis mendekat ke tubuh. Bila suhu testis akan diturunkan, otot kremaster akan berelaksasi dan testis akan menjauhi tubuh. Fenomena ini dikenal dengan refleks kremaster.
Selama masa pubertas, testis berkembang untuk memulai spermatogenesis. Ukuran testis bergantung pada produksi sperma (banyaknya spermatogenesis), cairan intersisial, dan produksi cairan dari sel Sertoli.

         Spermatozoid atau sel sperma atau spermatozoa (berasal dari bahasa Yunani kuno: σπέρμα yang berarti benih, dan ζον yang berarti makhluk hidup) adalah sel dari sistem reproduksi laki-laki. Sel sperma akan membuahi ovum untuk membentuk zigot. Zigot adalah sebuah sel dengan kromosom lengkap yang akan berkembang menjadi embrio.
Sel sperma manusia adalah sel sistem reproduksi utama dari laki-laki. Sel sperma memiliki jenis kelamin laki-laki atau perempuan. Sel sperma manusia terdiri atas kepala yang berukuran 5 µm x 3 µm dan ekor sepanjang 50 µm. Sel sperma pertama kali diteliti oleh seorang murid dari Antonie van Leeuwenhoek tahun 1677.
1. Sperma diproduksi di testis dan membutuhkan waktu selama 10 minggu untuk menjadi matang. Sperma yang matang ini bisa menunggu selama dua minggu di daerah yang disebut epididimis (waduk penyimpanan sperma), organ ini berada di atas testis.

2. Berat dari sperma manusia sebesar 55 mikron (mikrometer atau sepersejuta meter).

3. Sperma ini sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti 'biji atau benih', yang hanya bisa berenang maju dan tidak bisa mundur.

4. Bentuk sperma yang normal memiliki kepala dan ekor, sedangkan yang abnormal memiliki dua kepala atau dua ekor.

5. Laki-laki yang sehat akan memproduksi 70-150 juta sperma per hari. Sperma ini terdapat dalam air mani yang mana rata-rata volume air mani normal yang dihasilkan pada ejakulasi adalah 2-5 ml (setengah sampai 1 sendok makan ukuran Inggris).

6. Dari setiap cairan semen (air mani) hanya terdapat sperma sebanyak 5 persen. Kebanyakan cairan semen ini terdiri dari cairan yang memberikan nutrisi serta menjadi pelindung pada saat sperma masuk melalui saluran reproduksi perempuan.

7. Sperma bisa bergerak rata-rata sejauh 1-4 milimeter per menit. Untuk menempuh perjalanan menuju sel telur di dua tabung falopi, sperma membutuhkan waktu 45 menit - 3 jam.

8. Dari sperma yang keluar saat ejakulasi, hanya sekitar 25-50 persen saja yang bisa bergerak maju dengan baik, dan terkadang ada sperma yang membutuhkan waktu selama 3 hari untuk mencapai sel telur.

Sperma yang sudah masuk ini bisa bertahan hidup sampai 5 hari di dalam rahim perempuan. Kondisi ini membuat seseorang bisa hamil setelah beberapa hari melakukan hubungan seksual.

9. Sperma ini mengandung Y dan X, sperma Y untuk membuat anak laki-laki dan berenang lebih cepat karena beratnya lebih sedikit dibanding sperma X (untuk membuat anak perempuan).

10. Untuk meningkatkan pergerakan dari sperma agar bisa berenang dengan cepat dan baik adalah mengonsumsi banyak buah-buahan dan sayuran, mengurangi stres, berolahraga secara teratur, memperhatikan berat badan, menghindari penggunaan narkoba dan membatasi asupan alkohol.
Pada umumnya, kedua testis tidak sama besar. Dapat saja salh satu terletak lebih rendah dari yang lainnya. Hal ini diakibatkan perbedaan struktur anatomis pembuluh darah pada testis kiri dan kanan.


Fungsi
Testis berperan pada sistem reproduksi dan sistem endokrin.
Fungsi testis:
·         memproduksi sperma (spermatozoa)
·         memproduksi hormon seks pria seperti testosteron.
Kerja testis di bawah pengawasan hormon gonadotropik dari kelenjar pituitari bagian anterior:
·         luteinizing hormone (LH)
·         follicle-stimulating hormone (FSH)
Struktur
         Testis dibungkus oleh lapisan fibrosa yang disebut tunika albuginea. Di dalam testis terdapat banyak saluran yang disebut tubulus seminiferus. Tubulus ini dipenuhi oleh lapisan sel sperma yang sudah atau tengah berkembang.

Spermatozoa (sel benih yang sudah siap untuk diejakulasikan), akan bergerak dari tubulus menuju rete testis, duktus efferen, dan epididimis. Bila mendapat rangsangan seksual, spermatozoa dan cairannya (semua disebut air mani) akan dikeluarkan ke luar tubuh melalui vas deferen dan akhirnya, penis.
Di antara tubulu seminiferus terdapat sel khusus yang disebut sel intersisial Leydig. Sel Leydig memproduksi hormon testosteron.


Sawar darah testis
          Molekul besar tidak dapat menembus ke lumen (bagian dalam tubulus) melalui darah, karena adanya ikatan yang kuat antar sel Sertoli. Fungsi dari sawar darah testis adalah untuk mencegah reaksi auto-imun. Tubuh dapat membuat antibodi melawan spermanya sendiri, maka hal ini dicegah dengan sawar. Bila sperma bereaksi dengan antibodi akan menyebabkan radang testis dan menurunkan kesuburan.
Kesehatan
Penyakit pada testis yang paling penting untuk diketahui:
·         radang testis, disebut orchitis
·         kanker testis
·         radang epididimis, disebut epididimitis
·         Anorkidisme, salah satu atau kedua testis tidak ada
Pengangkatan testis:
·         orchidektomi atau kastrasi

Struktur luar dari sistem reproduksi pria terdiri dari penis, skrotum (kantung zakar) dan testis (buah zakar).
Struktur dalamnya terdiri dari vas deferens, uretra, kelenjar prostat dan vesikula seminalis.
Sperma (pembawa gen pria) dibuat di testis dan disimpan di dalam vesikula seminalis.
Ketika melakukan hubungan seksual, sperma yang terdapat di dalam cairan yang disebut semen dikeluarkan melalui vas deferens dan penis yang mengalami ereksi.
STRUKTUR
Penis terdiri dari:
- Akar (menempel pada didnding perut)
- Badan (merupakan bagian tengah dari penis)
- Glans penis (ujung penis yang berbentuk seperti kerucut).
Lubang uretra (saluran tempat keluarnya semen dan air kemih) terdapat di umung glans penis.
Dasar glans penis disebut korona.
Pada pria yang tidak disunat (sirkumsisi), kulit depan (preputium) membentang mulai dari korona menutupi glans penis.



Badan penis terdiri dari 3 rongga silindris (sinus) jaringan erektil:
- 2 rongga yang berukuran lebih besar disebut korpus kavernosus, terletak bersebelahan
- Rongga yang ketiga disebut korpus spongiosum, mengelilingi uretra.
Jika rongga tersebut terisi darah, maka penis menjadi lebih besar, kaku dan tegak (mengalami ereksi).
Skrotum merupakan kantung berkulit tipis yang mengelilingi dan melindungi testis.
Skrotum juga bertindak sebagai sistem pengontrol suhu untuk testis, karena agar sperma terbentuk secara normal, testis harus memiliki suhu yang sedikit lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh.
Otot kremaster pada dinding skrotum akan mengendur atau mengencang sehinnga testis menggantung lebih jauh dari tubuh (dan suhunya menjadi lebih dingin) atau lebih dekat ke tubuh (dan suhunya menjadi lebih hangat).
Testis berbentuk lonjong dengan ukuran sebesar buah zaitun dan terletak di dalam skrotum. Biasanya testis kiri agak lebih rendah dari testis kanan.
Testis memiliki 2 fungsi, yaitu menghasilkan sperma dan membuat testosteron (hormon seks pria yang utama).

Epididimis terletak di atas testis dan merupakan saluran sepanjang 6 meter.
Epididimis mengumpulkan sperma dari testis dan menyediakan ruang serta lingkungan untuk proses pematangan sperma.
Vas deferens merupakan saluran yang membawa sperma dari epididimis.
Saluran ini berjalan ke bagian belakang prostat lalu masuk ke dalam uretra dan membentuk duktus ejakulatorius.
Struktur lainnya (misalnya pembuluh darah dan saraf) berjalan bersama-sama vas deferens dan membentuk korda spermatika.
# Uretra berfungsi 2 fungsi: Bagian dari sistem kemih yang mengalirkan air kemih dari kandung kemih
# Bagian dari sistem reproduksi yang mengalirkan semen.
Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra.
Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia.
Prostat dan vesikula seminalis menghasilkan cairan yang merupakan sumber makanan bagi sperma. Cairan ini merupakan bagian terbesar dari semen. Cairan lainnya yang membentuk semen berasal dari vas deferens dan dari kelenjar lendir di dalam kepala penis.


OVARIUM
              Ovarium atau indung telur adalah kelenjar kelamin yang dibawa oleh hewan betina. Vertebrata, termasuk manusia, memiliki dua ovarium yang berfungsi memproduksi sel telur dan mengeluarkan hormon. Sebagian besar burung hanya memiliki satu ovarium yang dapat berfungsi dengan baik, dan ular memiliki dua ovarium yang tersusun berbaris.
Ovarium pada tumbuhan, juga disebut bakal buah, adalah bagian dari organ kelamin betina yang dimiliki bunga yang membungkus dan melindungi bakal(-bakal) biji.
Artikel ini membahas ovarium yang dimiliki hewan.

Fungsi

           Di dalam setiap ovarium terjadi perkembangan sel telur (oogenesis). Di dalam proses ini sel telur akan disertai dengan suatu kelompok sel yang disebut sel folikel. Pada manusia, perkembangan oogenesis dari oogonium menjadi oosit terjadi pada embrio dalam kandungan dan oosit tidak akan berkembang menjadi ovum sampai dimulainya masa pubertas. Pada masa pubertas, ovum yang sudah matang akan dilepaskan dari sel folikel dan dikeluarkan dari ovarium. Proses pelepasan dari ovarium disebut ovulasi. Sel ovum siap untuk dibuahi oleh sel spermatozoa dari pria, yang apaabila berhasil bergabung akan membentuk zigot.
Organ reproduksi dalam pada wanita
           Sel telur (bahasa Inggris: ovum, oocyte, ova) adalah sel reproduksi (gamet) yang dihasilkan dari ovarium pada organisme berjenis kelamin betina.
Hewan (termasuk manusia) dan tumbuhan menghasilkan sel telur. Sel telur pada tumbuhan terlindung oleh bakal biji (ovulum). Istilah ovulum juga dipakai bagi sel telur hewan yang masih muda. Pada manusia, sel telur berukuran garis tengah 145 µ
         Ovarium berfungsi mengeluarkan hormon steroid dan peptida seperti estrogen dan progesteron. Kedua hormon ini penting dalam proses pubertas wanita dan ciri-ciri seks sekunder. Estrogen dan progesteron berperan dalam persiapan dinding rahim untuk implantasi telur yang telah dibuahi. Selain itu juga berperan dalam memberikan sinyal kepada hipotalamus dan pituitari dalam mengatur sikuls menstruasi.
           Setelah sel telur diovulasikan, maka akan masuk ke tuba fallopi dan bergerak pelan menuju rahim. Jika dibuahi oleh sperma di (tuba fallopi), sel telur akan melakukan implantasi pada dinding uterus dan brkembang menjadi sebuah proses kehamilan. Jika pembuahan tidak terjadi di tuba fallopi, maka dapat terjadi kehamilan ektopik, di mana kehamilan tidak terjadi di rahim. Perkembangan janin pada kehamilan ektopik, dapat terjadi di tuba fallopi sendiri, bibir rahim, bahkan ovarium.



         Sindrom ovarium polikistik lebih dikenal dengan nama PCO (PolyCystic Ovarian syndrome)
Setiap 28 hari atau satu siklus haid, umumnya terjadi pematangan satu folikel dari satu ovarium dan dilepaskan sebagai sel telur yang matang. Bila ovarium tidak berhasil melepaskan sel telur dari folikel, maka akan terbentuk kista ovarium.
Kista ovarium merupakan kantong berdinding tipis berisi cairan yang berada di dalam ovarium. Folikel yang berdiameter lebih dari dua centimeter disebut kista ovarium.
Kista ovarium kecil dapat terjadi pada wanita sehat, tapi bila terdapat dalam jumlah yang lebih akan mengganggu pertumbuhan dan pematangan sel telur, sehingga tidak terjadi ovulasi.
         SOPK atau sindrom ovarium polikistik adalah sindrom adanya kista ovarium disertai kelainan produksi endokrin kompleks berupa meningkatnya hormon androgen, diabetes yang resisten insulin, resiko kardiovaskuler dll.
Gejala yang timbul akibat hiperandrogen berupa gangguan ovulasi, gangguan haid, jerawat, penambahan berat badan, pertumbuhan bulu yang berlebihan di daerah laki-laki seperti kumis,bulu di lengan dan tungkai.
Karena tidak terjadi ovulasi, maka haid pun tidak datang sehingga mengganggu kesuburan dan terjadi infertilitas.
Angka kejadian SPOK 4-7 % dari wanita usia subur. Biasanya SPOK terdiagnosa setelah sekian tahun menikah belum juga hamil dan memeriksakan diri ke dokter kandungan.
Anatomi ovarium
Secara makroskopis, ovarium menyerupai buah pir, dengan ukuran yang bervariasi, tergantung usia.
Pada usia reproduksi, ukuran ovarium:
panjang: 2,5–5 cm
lebar: 1,5–3 cm
tebal: 0,6–1,5 cm

          Normalnya, ovarium terletak di bagian atas rongga pelvis, bersandar sedikit inferior dari dinding lateral pelvis pada daerah percabangan pembuluh darah iliaka eksternal dan internal, yakni fossa ovarika Waldeyer. Posisi ini sangatlah bervariasi dan biasanya berbeda antara ovarium kiri dengan kanan.
Masing-masing ovarium mengandung sejumlah folikel primordial yang berkembang pada saat awal kehidupan fetus dan menunggu saat pematangan menjadi ovum. Selain memproduksi ovum, ovarium juga menghasilkan hormon seksual.
Perlekatan:
           Ovarium terletak di sebelah dinding samping pelvis dan ditahan pada posisi ini oleh dua struktur: ligamentum latum yang melekat ke ovarium di sebelah posterior oleh mesovarium, dan ligamentum ovarika yang menahan ovarium ke kornu uterus.
Ovarium dilekatkan pada ligamentum latum oleh mesovarium. Ligamentum ovarii proprium berjalan dari uterus lateral posterior hingga ke bagian bawah ovarium. Panjangnya beberapa cm dengan diameter 3-4 mm. Ligamentum ini diselimuti oleh peritoneum dan terdiri dari jaringan ikat dan otot yang berasal dari bagian uterus.
Ligamentum infundibulopelvikum berjalan dari bagian ovarium yang menghadap tuba hingga ke dinding pelvis, tempat pembuluh darah dan persarafan ovarium berjalan di dalamnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar